Universitas Esa Unggul – Tazkia Albinka Guritno, mahasiswi program Hukum di Universitas Esa Unggul, telah berhasil mencapai pencapaian yang mengagumkan. Setelah meraih posisi kedua dalam kompetisi News Anchor Competition yang diadakan oleh Universitas Mercu Buana Yogyakarta dari tanggal 22 Mei 2023 hingga 23 Juni 2023, Tazkia kembali berhasil meraih posisi kedua dalam acara Presenter Hunt 2023 yang diselenggarakan oleh ANTV, Esa Unggul, dan ASPIKOM dari tanggal 9 September 2023 hingga 30 November 2023.

Pada kompetisi News Anchor Competition, Tazkia berhasil mengungguli ratusan peserta dari berbagai universitas di Indonesia dengan penampilannya yang memukau dan penguasaan materi yang baik.

Sementara itu, dalam acara Presenter Hunt 2023, Tazkia berhasil melampaui ratusan finalis dari berbagai universitas di Indonesia. Kesuksesan ini membuktikan kualitas mahasiswa Esa Unggul dan kompetensinya yang tidak kalah dengan mahasiswa dari universitas lain.

Tazkia memulai kiprahnya dalam dunia penulisan sejak kecil saat mengikuti ayahnya bertugas di Belanda. Beberapa karya tulisnya, seperti serial “From Holland with Love”, “My Story From Holland”, dan “Kisah Sang Pelukis”, telah ia tulis dan terbitkan sejak saat itu. Meskipun memiliki keinginan awal untuk menempuh pendidikan sastra, Tazkia memutuskan untuk mengambil pendidikan tinggi di bidang hukum karena keinginan yang kuat untuk menyuarakan hak-hak kaum difabel.

Motivasi ini sudah muncul sejak Tazkia masih bersekolah di Sekolah Menengah Atas, di mana ia memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial dengan keyakinan bahwa suatu hari nanti ia akan menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Hukum. Impian Tazkia untuk menjadi seorang notaris semakin kuat ketika ia memulai pendidikan tinggi di Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul. Mata kuliah Pengantar Ilmu Hukum menjadi salah satu pelajaran favoritnya karena membuka wawasan baru dalam memahami hukum secara menyeluruh.

Dalam penulisan skripsinya, Tazkia memilih untuk mengangkat topik difabel dalam pemilihan umum (pemilu). Skripsinya, yang mendapatkan nilai “A” dari para penguji, mengupas peluang dan tantangan difabel dalam menggunakan hak suara mereka dalam pemilu. Salah satu catatan penting dalam skripsinya adalah belum adanya upaya yang memadai dari pemerintah dalam memberikan akses yang setara bagi pemilih difabel dalam proses pemilu.

Meskipun belum ada regulasi khusus dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait pendidikan inklusif di perguruan tinggi, Universitas Esa Unggul telah membuka peluang yang sama bagi mahasiswa difabel untuk mengejar pendidikan tinggi. Kampus ini telah menerima beberapa mahasiswa difabel dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk menunjang pembelajaran mereka, seperti yang dialami oleh Tazkia.

Pada 8 Maret 2024, Tazkia resmi meraih gelar Sarjana Hukum. Prestasi dan ketekunan Tazkia menunjukkan bahwa tidak ada batasan yang dapat menghentikan seseorang untuk meraih mimpi mereka, selama mereka memiliki tekad dan semangat yang kuat.

 

Baca Juga : Universitas Esa Unggul

Kunjungi Juga : Universitas Esa Unggul Universitas Esa Unggul Kampus Bekasi  Universitas Esa Unggul Kampus Tangerang