Esaunggul.ac.id, 05 Desember kemarin merupakan ujung tombak memperingati International Volunteer Day atau Hari Relawan Internasional. Untuk itu Squad Penanggulangan Bencana Indonesia (PBI) menginisiasi terbentuknya pelatihan bagi instansi relawan yang tersebar di seluruh Indonesia dalam mensetarakan ilmu penanggulangan bencana.
Tanggal 02-04 Desember 2022 adalah awal dari penentuan tanggal penyelenggaraan, namun tanpa diduga pada 21 November 2022. Gempa dengan Magnitudo 5,6 melanda Cianjur, Jawa Barat. Semua terfokus pada bencana, hingga waktu yang belum bisa ditentukan kapan waktu penyelenggaraan Squad PBI. Seminggu setelah waktu penundaan, tepatnya tanggal 23-25 Desember 2022. Hari Relawan Internasional akhirnya diselenggarakan bertema “Kebersamaan Relawan Penanggulangan Bencana Untuk Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat Untuk Indonesia Tangguh” tepatnya di Kempa 1, Buperta, Cibubur, Jakarta Timur.
Kegiatan yang dihadiri 800 peserta dan 421 lembaga dari berbagai instansi relawan hingga Universitas ini digelar selama 3 hari berisi: Focus Group Discussion (FGD), Sharing Session, Malam Keakraban, Kegiatan Lapangan (Simulasi Kebencanaan), Fun Games, Kompetisi Ketangkasan Relawan, Workshop 5 Cluster, Volunteer Fun Camp.
Diawali pembukaan oleh Direktur Kesiapsiagaan BNPB, Pangarso Suryotomo yang juga pembina Squad PBI serta Ketua Umum Squad PBI, Subur Rojinawi dalam Focus Group Discussion (FGD). Menceritakan awal terbentuknya Squad PBI pada momentum Tsunami Aceh, Tahun 2004 dan resmi terbentuk pada 11 April 2017. Organisasi ini hadir dari berbagai lembaga dan komunitas yang intens bertemu dan beraktivitas pada lokasi bencana.
Universitas Esa Unggul mendapat kehormatan sebagai salah satu kampus yang diundang menghadiri deklarasi relawan Squad PBI. Dengan menerjunkan 14 peserta yang terdiri dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM); Himpala Esa Unggul, IKMI dan Fakultas Ilmu Kesehatan. 14 peserta dibagi atas 5 Cluster pelatihan yaitu; Cluster Pengungsi, Logistik, Psikososial, Medis dan SAR. Cluster Pengungsi bertujuan untuk mendata identitas demografi terdampak bencana seperti; Jumlah kepala keluarga, jumlah jiwa, luas wilayah terdampak hingga korban meninggal dan luka-luka. Serta mendata kebutuhan dasar yang diperlukan pengungsi.
Setelah data diterima dari Cluster Pengungsi lanjut Cluster Logistik membuka dapur umum untuk kebutuhan makan dan minum pengungsi dan relawan serta sarana Mandi Cuci Kakus (MCK). Cluster SAR (Search And Rescue) yang terdiri dari BASARNAS, BPBD dan Potensi SAR bahu membahu mengevakuasi korban ke tempat yang aman untuk selanjutnya diberikan pertolongan medis dan trauma mental.
Team Medis terdiri dari PMI dan lembaga medis menangani korban luka ringan hingga parah untuk selanjutnya dilarikan ke rumah sakit rujukan setempat. Cluster Psikososial memulai perannya setelah kebutuhan dasar penggungsi terpenuhi guna menenangkan kondisi Psikologi korban akibat dari kondisi yang tidak pada umumnya seperti; kehilangan orang yang dicintai dan harta benda.
Pelatihan dilanjutkan dengan simulasi kebencanaan yang terdiri dari perwakilan peserta dari masing-masing Cluster dengan simulasi kebencanaan gempa yang terjadi di Kempa 1, Buperta, Cibubur, Jakarta Timur dengan magnitudo 6 yang mengakibatkan kecelakan lalulintas, sekolah SMA runtuh dan longsor di bantaran kali Ciliwung. Dengan korban luka patah punggung dalam kecelakanan mobil dan harus dievakuasi dengan tandu spinal oleh team Basarnas dan BNPB untuk lanjut dilarikan kerumah sakit terdekat dengan ambulans. Adapula korban patah kaki dan tangan siswa SMA karena tertimpa reruntuhan atap sekolah dan harus di Imobilisasi. Serta korban meninggal akibat longsor dibantaran kali Ciliwung, dengan medan sulit dan harus di evakuasi dengan teknik Vertical Rescue.
Danil La Ode, peserta dari Fakultas Ilmu Kesehatan Esa Unggul yang juga berperan sebagai korban patah kaki siswa sekolah SMA mengungkapkan: “Solidnya seluruh peserta yang hadir antar lintas lembaga dan komunitas, membuat saya semakin bangga menjadi bagian dari Squad relawan Esa Unggul”. Adapun Biro Kemahasiswaan Esa Unggul Rahmadadi. SE. M.Ak yang mendampingi berpesan “Kegiatan kemanusiaan yang dihadiri oleh mahasiswa Esa Unggul harus diteruskan mengingat salah satu pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi ialah pengabdian masyarakat dalam bentuk kemanusiaan dan kebencanaan”
Setelah simulasi kebencanaan deklarasi Squad PBI dilanjutkan dengan pembacaan ikrar relawan oleh Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Dra. Prasinta Dwi M.A.P. dan ditutup dengan doa bersama.